Oktober 15th, 2008 by andika destika khagen
Ia terkenang sepuluh tahun yang lalu. Pertama
kalinya ia harus berjanji dengan dirinya untuk tidak pernah jujur.
Betapa ia ringis mengenangnya. Tapi ia sadar harus melakukannya. Sejak
itu ia tidak pernah berkata jujur kepada siapapun.
Ia masih anak-anak 7 tahun dari keluarga tidak berada. Anak-anak
sebesarnya sedang sibuk mendaftar sekolah pertengahan bulan Juli, ia
masih ingat betul tanggal 10. Teman-temannya pada sibuk pergi ke pasar
membeli buku, baju sekolah, dan pensil. Hanya ia
...
Baca lebih lanjut