Main » 2009»June»7 » Nikmati Kopinya, Bukan Cangkirnya
Nikmati Kopinya, Bukan Cangkirnya
7:22 PM
Sekelompok alumni satu universitas yang telah mapan dalam karir masing-masing berkumpul dan mendatangi professor kampus mereka yang telah tua. Percakapan segera terjadi dan mengarah pada keluhan tentang stress di pekerjaan dan kehidupan mereka.
Menawari tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur dan kembali dengan
porsi besar berisi kopi dan cangkir berbagai jenis dari porselin,
plastic, gelas kristal, gelas biasa, beberapa di antaranya gelas mahal
dan beberapa lainnya sangat indah, dan mengatakan pada para mantan
mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya.
Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan, professor itu mengatakan: "Jika kalian perhatikan, semua cangkir yang indah dan mahal telah diambil, yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan murah saja. Meskipun normal bagi kalian untuk mengingini hanya yang terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yang menjadi sumber masalah dan stress yang kalian alami."
Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak mempengaruhi kualitas kopi.
Dalam banyak kasus, itu hanya lebih mahal dan dalam beberapa kasus,
bahkan menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang
kalian inginkan sebenarnya adalah kopi, bukan cangkirnya, namun kalian
secara sadar mengambil cangkir terbaik dan kemudian mulai memperhatikan
cangkir orang lain. Sekarang perhatikan hal ini: hati kita bagai kopi,
sedangkan pekerjaan, uang dan posisi adalah cangkirnya. Sering kali
karena berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati
kopi yang Tuhan sediakan bagi kita.
Catatan: Kehidupan yang
sesungguhnya adalah hati anda. Apakah anda merasa bahagia dan damai?
Apakah anda mencintai dan dicintai oleh keluarga, saudara dan
teman-teman anda? Apakah anda tidak berpikir buruk tentang orang lain
dan tidak gampang marah? Apakah anda sabar, murah hati, bersukacita
karena kebenaran, sopan dan tidak egois?
Hanya hati anda dan Tuhan yang tahu. Namun bila anda ingin menikmati kopi dan bukan cangkirnya, hal-hal yang tidak semarak ini harus lebih mengendalikan anda ketimbang hal-hal semarak seperti pekerjaan, uang dan posisi anda!