Dulu aku berpikir, jika aku dapat
memiliki dan menikah dengan ‘dia’ ; kita akan hidup bahagia. Tetapi
tahukah, bahwa setelah aku menikah dengan dia, masalah mulai muncul.
Apalagi saat anak pertama lahir. Banyak masalah yang terjadi: ego,
ambisi, semuanya campur aduk menjadi satu.
Saat anak-anak kami sudah remaja,
masalah baru muncul kembali. Anak lelakiku yang bungsu lulus dari SMU,
dan kami butuh uang banyak untuk membiayai dia untuk masuk universitas.
Belum lagi anakku yang perempuan, dia harus segera membayar biaya
wisuda yang cukup besar agar dapat gelar sarjana.
Saya juga sering berpikir, jika suamiku
(yang dulu ganteng dan diidolakan banyak wanita) kaya raya, tentunya
aku tidak perlu pusing-pusing bekerja part time untuk memenuhi
kebutuhan keluargaku.. dan semua masalah ini tentu tidak akan terjadi.
Saya selalu kesulitan mencerna semua
kejadian itu.. seolah-olah kebahagiaan tidak pernah hadir dalam
hidupku. Hingga ‘titik’ waktu itu datang dan membuka mata dan hatiku.
Sekarang saya sadar… bahwa bahagia adalah sekarang! bukan saat aku punya ini atau itu… bukan pula saat aku bisa ini atau itu.
Kebahagiaan adalah jalan! kebahagiaan
justru adalah proses menuju kesejerahteraan (dan kekayaan)! jika aku
tidak bahagia saat ini juga, kelak apapun yang aku miliki tidak akan
membawa kebahagiaan padaku.
Sebab hidup terus berputar, hidup
selalu penuh tantangan. Setiap masalah yang berakhir, akan memunculkan
masalah yang lain.. lalu bagaimana menyelesaikan masalah itu? dengan
berbahagia dan bersyukur !
Ya!.. saya mulai mengetahui kunci itu!
kebahagiaan adalah sebuah alat ! kebahagiaan bukan tujuan hidup, tetapi
’sarana’ untuk menempuh tujuan itu. Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang
dicari.. tetapi dibangkitkan dari dalam hati. Sedangkan apapun yang
kita capai, lebih pantas disebut sebagai ‘kesenangan’… yup, yaitu
‘kebahagiaan yang sesaat’.
So… jangan tunggu hingga lulus kuliah,
jangan tunggu bisa jadi pacar dia, jangan tunggu jadi kaya, jangan
tunggu jadi direktur… sebab anda bisa bahagia sekarang juga.. nikmati
dan iklaskan apa yang kamu alami saat ini. Bersyukurlah atas apa yang
sudah kamu miliki dan yang belum kamu miliki…
(disadur dari “Dance Like No One’s Watching” oleh Crystal Boyd, 1997)
Sumber : cerita.gravis-design.com
|